Kamis, 29 April 2010

Taruna Mafeking

Kami mempunyai suatu contoh bagaimana anak laki-laki dapat berguna dalam dinas aktif, ketika dibentuk korps kadet atau taruna Mafeking selama perang Afrika Selatan pada tahun 1899-1900.
Mafeking adalah sebuah desa kecil biasa yang tenang, terletak di suatu dataran rendah di Afrika Selatan.
Tidak ada seorang pun yang mengira bahwa kota ini akan diserang musuh, seperti halnya kamu tidak pernah mengharapkan kota (atau desamu) akan diserang. Suatu hal yang tidak mungkin akan terjadi !
Peristiwa ini hanya untuk menunjukkan bahwa dalam keadaan apapun, kamu harus selalu siap sedia untuk menghadapi hal-hal yang sangat mungkin terjadi. Tidak hanya siap sedia untuk menghadapi apa saja yang pasti akan terjadi, tetapi juga untuk menghadapi hal-hal yang mungkin akan terejadi.
Kami tahu bahwa Mafekin akan diserang, dan memerintahkan kepada garnisun kami untuk segera mengirimkan kira-kira 700 orang yang terlatih, polisi serta barisan sukarelawan ke tempat-tempat yang harus dilindungi. Kemudian kami mempersenjatai orang kota berjumlah kira-kira 300 orang. Di antara mereka ada yang berpengalaman dalam peperangan serta dapat mengatasi berbagai macam kesukaran, tetapi kebanyakan dari mereka adalah pelayan-pelayan toko, pegawai kantor dan lain-lain yang belum pernah melihat senapan sebelumnya, dan tidak mempunyai harapan sama sekali. Bukanlah suatu hal yang menyenangkan jika harus menghadapi musuh yang bermaksud membunuh kamu, padahal kamu tidak pernah belajar bagaimana caranya menembak.
Waktu itu kami hanya mempunyai sekitar seribu orang untuk mempertahankan kota yang luasnya kurang lebih 5 mil persegei. Kota tersebut didiami oleh 600 orang perempuan dan anak-anak kulit putih serta kira-kira 7.000 orang penduduk asli.
Setiap orang adalah berharga, dan setelah beberapa waktu berlalu jumlah mereka semakin sedikit, karena ada yang terbunuh dan ada pula yang terluka. Kewajiban berperang serta penjagaan di waktu malam makin lama dirasakan makin berat bagi yang masih tersisa.

Korps Kadet Atau Taruna Mafeking
Lord Edward Cecili, Kepala Staf Kepolisian setempat kemudian mengumpulkan semua anak laki-laki warga Mafeking dn menjadikan mereka sebuah korps kadet. Mereka diberi pakaian seragam serta dilatih. Mereka merupakan pasukan yang gembira dan tangkas. Semula banyak laki-laki dewasa yang ditugaskan membawa perintah dan pesan-pesan, sementara mereka itu tetap harus bekerja sebagai pengawal, penjaga, pesuruh dan sebagainya. Sekarang kewajiban-kewajiban tersebut diserahkan kepada anak-anak kadet dan orang dewasa dibebaskan dari kewajiban itu untuk memperkuat pertahanan.
Para kadet itu di bawah pimpinan Sersan Mayor mereka, seorang pemuda yang bernama Goodyear telah melaksanakan tugasnya dengan sangat bagus dan sebagai tanda jasa, pada akhir perang mereka dianugerahi penghargaan berupa medali.
Dalam menjalankan tugasnya mereka banyak yang bersepeda, dan dengan demikian kami dapat mendirikan suatu pos, sehingga orang-orang dapat berkirim surat kepada teman-temannya di kubu-kubu pertahanan, atau di dalam kota dengan tidak usah khawatir dirinya akan tertembak. Untuk surat-surat tersebut kami membuat perangko dengan gambar-gambar kadet kurir bersepeda.
Pada suatu saat aku berkata kepada salah seorang anak itu, ketika ia masuk dalam serang yang agak hebat, "Kalau kamu bersepeda secara demikian, kamu akan terkena peluru, pada saat peluru berhamburan".
"Aku bersepeda sangat cepat tuan, tak kan ada peluru yang akan mengenaiku" jawabnya. Rupanya anak-anak itu tidak menghiraukan peluru. Mereka senantiasa bersedia menjalankan perintah, meskipun itu berarti bahwa jiwa mereka setiap waktu terancam.

Sanggupkah Kamu Mengerjakan Hal Seperti Itu ?
Sanggupkah kamu mengerjakan hal seperti itu? Andaikata musuh sedang menghamburkan pelurunya di jalan dan aku meminta kepadamu untuk menyampaikan pesan ke rumah seseorang di seberang, sanggupkan kamu mengerjakannya? Aku yakin kamu sanggup, meskipun mungkin kamu tak begitu suka melaksanakannya.
Sebelumnya kamu harus menyiapkan dirimu untuk hal-hal yang demikian. Seperti halnya kalau akan menyelam ke dalam air dingin. Seseorang yang telah biasa berbuat demikian tidak akan ragu-ragu karena telah mengerjakannya berulang-ulang. Tetappi tanyakanlah kepada seseorang yang belum pernah melakukannya, ia akan takut. Demikian juga dengan anak-anak yyang sudah biasa mematuhi perintah yang datang secara mendadak dan harus segera dikerjakan, baik dengan resiko maupun tidak. Ketika ia harus mengerjakan sesuatu, ia akan mengerjakan tugas itu walaupun begitu besar bahaya baginya. Sedangkan bagi anak lain yang belum pernah mematuhi perintah, ia akan menolaknya dan karena itu akan dihina oleh kawan-kawannya.
Supaya kamu berguna sebagai pramuka, tak perlu ada perang. Di manapun juga kamu berada, banyak hal yang bisa dikerjakan setiap hari sebagai pandu perdamaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar