Kamis, 17 Juni 2010

PEMBUNUHAN DI ELSDON

(Cerita di bawah ini pada garis besarnya adalah kisah nyata: Suatu contoh cerita yang diberikan oleh Pembina Pramuka kepada peserta didiknya karena pada umumnya menggambarkan kewajiban-kewajiban seorang pramuka)
Suatu pembunuhan keji terjadi beberapa tahun yang lalu di negara Inggris Utara. Pembinuh itu tertangkap, dipidana, kemudian digantung. Hal ini terutama karena kecerdasan seorang gembala.

Pengetahuan Alam
Anak gembala itu bernama Robert Hindmarsh, datang ke padang rumput, untuk menggembala dombanya. Ketika ia pulang melalui jalan di daerah pegunungan yang jarang dikunjungi orang, ia melewati seorang gelandangan yang duduk di tanah, kakinya membentang di depannya dan sedang makan.

Pengamatan
Sekilas anak itu memperhatikan gelandangan tersebut, terutama kepada paku-paku khusus di sol sepatunya.

Menyembunyikan Rahasia
Ia tidak bergenti berjalan dan menatapnya, melainkan melihatnya sepintas sambil terus berjalan, tanpa menarik perhatiah orang itu. Ia memang dianggap sebagai anak biasa.

Kesimpulan (Deduksi)
Ketika anak itu hampir tiba di rumahnya, kira-kira 5 atau 6 kilometer jauhnya, ia berjumpa dengan orang banyak yang sedang mengerumuni sebuah pondok di mana seorang perempuat tua (Margaret ceozier) yang mendiami pondok itu ditemukan terbunuh. Berbagai macam kecuurigaan diungkapkan oleh orang-orang tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. Orang menduga bahwa yang melakukan pembunuhan adalah suatu gerombolan kecil, terdiri atas tiga atau empat orang gelandangan yang melakukan perampokan di daerah itu, dan mengancam siapapun juga yang melaporkan kejahatannya.

Anak itu mendengar pembicaraan ini semua. Kemudian ia melihat beberapa jejak sepatu yang aneh di kebun gubuk tersebut. Bekas-bekas paku di tanah sesuai dengan paku yang dilihattnya pada sol sepatu orang gelandangan di lapangan tadi. Ia mengambil kesimpulan, bahwa orang itu mungkin tersangkut juga dalam pembunuhan tersebut.


Kekesatriaan
Ternyata, orang yang dibunuh itu seorang perempuan tua yang tak berdaya. Timbullah dalam hati anak itu perasaan kesatria dan akan bertindak terhadap si pembunuh, siapapun juga orang tersebut.

Keberanian dan Disiplin Terhadap Diri Sendiri
Meskipun anak itu tahu bahwa teman-teman si pembunuh tersebut akan membunuhnya karena ia telah memberikan keterangan, namun mengabaikan rasa takuutnya. Segera ia pergi ke polisi dan menceritakan tentang jejak-jejak kaki di kebun tadi, di mana akan dapat menemukan orang itu jika ia pergi dengan segera.

Kesehatan dan Kekuatan
Orang yang di lapangan itu telah berada jauh sekali dari tempat pembunuhan, dan tidak terlihat oleh siapapun kecuali oleh anak tadi sehingga ia merasa aman. Sama sekali ia tidak menyangka, bahwa anak itu akan berjalan sampai ke tempat pembunuhan dan kemudian akan kembali lagi sebagai penunjuk jalan di polisi. jadi ia tidak berjaga-jaga.

Anak itu kuat dan sehat, serta melakukan perjalanan dengan cepat dan tepat, sehingga mereka dapat menemukan orang itu dan menangkapnya dengan mudah.

Pembunuh itu bernama Willie Winter, seorang jipsi. Ia diperiksa dan ternyata bersalah. Kemudian ia digantung di New Castle. Badannya digantungkan pada tempat penggantungan di dekat lokasi pembiunuhan sebbagai kebiasaan pada waktu itu.

Dua orang jipsi, kaki tangan pembunuh itu, ditangkap bersama barangan rampokannya, dan dieksekusi di New Castle juga.


Kebaikan Hati
Namun, ketika anak itu mengetahui kenyataan yang menimpan diri Winter, timbullah rasa tidak enak padanya, karena ia telah menyebabkan kematian sesama manusia.

Menyelamatkan Hidup
Kemudian ia dipanggil oleh hakim dan dipuji karena perbuatan yang telah ia lakukan terhadap penduduk di daerahnya sangat bagus. Ia telah menyelamatkan jiwa mereka dengan menyingkirkan penjahat yang sangat berbahaya dari dunia.

Kewajiban
Ia berkata, "Kamu telah melakukan kewajibanmu, walaupun pekerjaan itu telah menimbulkan bahaya serta ketakutan bagi dirimu sendiri. Kita tak boleh mempedulikan hal itu. Kewajiban kita adalah membantu polisi dalam menegakkan keadilan, dan kewajiban jarus dilaksanakan dengan tidak memandang apa akibatnya bagi kita meskipun jika kita harus mengorbankan jiwa kita."

Contoh
Begitulah anak itu melakukan tiap bagian dari kewajiban seorang pramuka tanpa dilatih khusus terlebih dahulu.

Ia berlatih:

  • Pengetahuan alam
  • Mengamati sesuatu dengan tidak diketahui oleh orang lain
  • Menarik kesimpulan (deduksi) atas apa yang telah ia amati.
  • Kekesatriaan.
  • Merasa berkewajiban.
  • Keuletan dan kebaikan hati.
Ia tidak mengira bahwa pekerjaan yang telah dilakukannya dengan begitu saja, bertahun-tahun kemudian menjadi contoh bagi anak-anak laki-laki lainnya untuk mengajar mereka melakukan kewajibannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar